"Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan AllahAllah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk [340] satu derajat. Kepada masing-masing mereka, Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk [341] dengan pahala yang agung. (Yaitu) beberapa derajat dari padaNya, ampunan serta rahmat. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[340] Maksudnya : yang tidak berperang karena uzur.
[341] Maksudnya : yang tidak berperang tanpa alasan, sebagian ahli tafsir mengartikan qaa'idiin di sini sama dengan arti qaa'idiin : yang tidak berperang Karena uzur.
Sayyid Quthb dalam tafsirnya menyatakan bahwa ayat ini menunjukkan keutamaan sekaligus kewajiban jihad Fii Sabiilillaah, beliau menyatakan bahwa tidaklah tertinggal dari jihad di Madinah di zaman Nabi kecuali orang-orang munafiqin Madinah saja, sehingga ALLAH bahkan sampai menghukum 3 orang sahabat karena tidak ikut saat berjihad.
Demikianlah keutamaan orang yang berjihad dengan yang tidak berjihad, bagaikan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.
Imam As-Suyuthi dalam tafsirnya menyebutkan saat Khalifah Harun Ar-Rasyid datang ke Madinah, maka utusannya Al-Barmakiy menghadap Imam Malik dan berkata : "Berikan padaku kitab yang engkau tulis agar ia (Harun) bisa mendengarnya darimu!" Maka jawab Imam Malik : "Sampaikan salamku padanya & katakan padanya bahwa INNAL 'ILMA YU'TAA WALAA YA'TII (Ilmu itu harus didatangi dan bukan ia yang mendatangimu) !" Lalu Harun Ar-Rasyid mendatanginya & Imam Malik menasihatinya sehingga khalifah tersebut berlinangan airmata, lalu Imam Malik menyampaikan hadits tentang ayat ini (QS. An-Nisa', 95) berikut sanadnya [a].
[a] Dari Ibnu Fahr dalam kitabnya Fadha'ilu Maalik dan dari Ibnu Asakir dari jalan AbduLLAH bin Rafi'.
Kajian ini sebenarnya belum selesai,
ini juga di antara sempitnya waktu..hiks2 kasihan ya saya...ok deh ini lanjutan sementara artikel motivasi dari saya
Jadi begini, setiap kali saya teringat ayat di atas, saya sepenuhnya selalu teringat bahwa dalam hidup dan kehidupan kita itu selalu ada yang namanya hukum sebab akibat.
Dalam banyak aspek bahkan, hukum itu selalu berlaku. Contoh sederhananya begini. Dimanapun, kapanpun, kalau anda mau sukses ya harus ada harganya.
Maksudnya?
Iya, harus ada harga setimpal setidaknya yang harus anda bayar untuk kemudian anda berhak atas sukses itu sendiri. Salah satunya adalah kerja keras anda.
Dimanapun, kapanpun, orang yang bekerja keras dan sungguh-sungguh dengan pekerjaannya, cepat atau lambat ia akan menjadi orang yang sukses di bidang yang sedang digelutinya. Can You See What I mean?
Ayat di atas menurut saya adalah bagian dari cara Alloh memberi tahu kepada kita umatnya yang berimana kepada Al Qur'an bahwa ada hukum sebab akibat itu yang selalu berlaku. Bahwa tidak akan pernah sama orang selalu bekerja keras [berjihad] dengan begitu sungguh-sungguh dengan orang-orang yang suka menghayal sambil duduk-duduk manis tanpa melakukan apapun untuk sesuatu yang besar yang akan ditujunya.
Orang yang bekerja keras dan bersungguh-sungguh akan mengeluarkan energi, waktu, pengorbanan harta bahkan kalau perlu jiwa. Orang seperti ini bahkan melalui asa sakit hati, cemoohan dan bahkan hinaan dari orang lain sebelum akhirnya dia sampai ke sukses tahap pertama. Artinya anda memang sudah siap membayar harga pertama dari syarat sebuah kesuksesan.
Anda pasti sudah mulai mengerti dengan baik maksud saya bukan? Nah coba anda fikir lagi dalam-dalam, merenungi ayat-ayat Allah itu begitu menarik bukan?
Ya, tentu saja, ayat-ayat itu turun dari YANG MAHA SEMPURNA, setiap saat anda banyak magic think only if you really want to think about it.
Semoga bermanfaat....